Maksud Pencobaan

Renungan OBOR Senin, 10 Oktober 2022


Yesus dicobai di padang gurun

Lalu Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.  Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si penggoda dan berkata kepada-Nya, “Karena Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” 

Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di puncak Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menerima Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.”  Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”  Setelah itu Iblis membawa-Nya ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Lalu berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”  Sesudah itu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.



DALAM Bahasa Indonesia, kata “mencoba” memiliki arti menggodai atau mencobai orang untuk melalukan hal-hal yang salah, seperti merayu seseorang untuk melakukan dosa atau membujuk seseorang untuk menempuh jalan yang salah. Dalam Bahasa Yunani, kata “mencoba” atau “peirazein” mangandung arti menguji. Sehingga maksud dari pencobaan adalah memampukan kita menkalukkan dosa. Salah satu cerita besar dalam Perjanjian Lama adalah cerita tentang Abraham yang nyaris mempersembahkan anaknya, Ishak untuk menjadi korban. Di dalam Alkitab, kita menemukan kalimat yang berbunyi: “Setelah semuanya itu, Allah mencoba Abraham (Kej 22:1)”. Hal ini berarti telah tiba saatnya Allah menguji iman Abraham secara tuntas. Sebagaimana logam yang harus diberi beban yang berat agar dapat dipakai untuk membuat sesuatu, demikian juga manusia dicoba dan diuji dihadapan Allah, agar Allah dapat memakainya untuk maksud-maksud-Nya sendiri.

Dalam perikop ini, pencobaan yang dialami Yesus terjadi di padang gurun. Di antara kota Yerusalem dan Laut Mati. Dalam Perjanjian Lama, padang gurun itu disebut Yeshimmon, yang berarti pembinasaan. Padang gurun itu berukuran panjang kira-kira 50 km dan lebarnya kira-kira 20 km. Yesus pergi ke padang gurun memang untuk menyendiri dan menyepi. Ia perlu menyendiri, karena harus mempersiapkan tugas yang diberikan Allah kepadanya.

Sobat obor, cerita tentang Yesus yang dicobai Iblis memberi pelajaran penting bagi kita disaat ini. Yang kita sebut dengan pencobaan, sesungguhnya bukan dimaksudkan agar kita melakukan dosa. Maksud pencobaan adalah untuk memampukan kita menaklukkan dosa. Pencobaan tidak dimaksud agar kita menjadi orang yang jahat, melainkan agar kita menjadi orang yang baik. Pencobaan tidak dimaksud agar kita lolos, melainkan agar kita menjadi makin kuat, lebih baik, lebih murni dan menang di dalam menghadapi kesengsaraan. Pencobaan bukanlah semacam hukuman terhadap manusia, tapi pencobaan adalah kemuliaan bagi manusia. Pencobaan adalah ujian yang datang kepada manusia yang akan dipakai oleh Allah. Amin (MT)


TANGGAPAN ANDA

Bagaimana pendapat/ tanggapan anda tentang Firman dan Renungan di atas? Silakan isi form di bawah ini.
(Anda harus terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota untuk bisa berinteraksi dengan Renungan ini).


di dalam DOSA & IBLIS
Antara Roti & Firman
Renungan OBOR Rabu, 12 Oktober 2022